Respon positif datang dari para guru SLB yang mengikuti pelatihan Indonesia Digital Learning (IDL) di Yogyakarta, di mana i-Chat 2.0 diperkenalkan. Platform ini dinilai sangat membantu karena menggabungkan pendekatan visual, audio-visual, dan praktik bahasa isyarat yang kontekstual.
Dalam kegiatan tersebut, guru-guru diajak mencoba langsung i-Chat 2.0, memberikan feedback, dan merancang kurikulum pengajaran harian dengan bantuan teknologi ini. Platform yang menggunakan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) dinilai cocok dengan kebutuhan pembelajaran formal di SLB.
“Platform ini memungkinkan guru SLB untuk mengakses dan menyampaikan materi pelajaran dengan bantuan visual, video isyarat berbasis SIBI, serta alat bantu belajar lain yang ramah bagi anak dengan hambatan pendengaran,” tulis Telkom dalam siaran persnya.
Fitur forum yang tersedia juga memungkinkan guru berdiskusi dengan pengguna lain, menjadikan i-Chat 2.0 sebagai wadah kolaborasi antarpengajar di seluruh Indonesia. Dengan integrasi teknologi ini, pengajaran menjadi lebih interaktif dan menarik bagi peserta didik.
Para pendidik berharap agar platform ini terus dikembangkan secara berkelanjutan, termasuk menyediakan konten yang sesuai dengan kurikulum terbaru serta adaptasi terhadap dialek bahasa isyarat lokal. Telkom pun menyatakan terbuka terhadap pengembangan jangka panjang termasuk integrasi Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO).